Asesmen Kompetensi Guru Belajar: Guru Perlu Pelatihan yang Tepat

Asesmen untuk guru
Guru SMP Kristen Alethia megikuti Asesmen Kompetensi Guru Belajar, program dari Kampus Guru Cikal

Kampus Guru Cikal (KGC) menggelar Asesmen Kompetensi Guru Belajar (AKGB) untuk SMP Kristen Aletheia, Jember, pada Sabtu (2/12). AKGB merupakan asesmen untuk mengetahui level kompetensi guru sesuai Perdirjen No. 2626 tahun 2023 tentang Model Kompetensi Guru.

Empat kompetensi yang diukur yakni kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Peserta AKGB akan mengerjakan beragam soal dengan format situational judgement test

Mereka didampingi oleh pemandu dan operator yang sebelumnya sudah diberi pembekalan oleh KGC. Setelah mengikuti AKGB, peserta akan mendapat piagam yang berisi tingkat capaian tiap kompetensi dan umpan balik.

“Sekolah atau pemerintah daerah bisa mendaftarkan gurunya untuk mengikuti AKGB sebagai alat untuk memetakan level kompetensi guru, sehingga bisa digunakan untuk mendesain program pengembangan kompetensi yang relevan dan berdampak,” terang Marsaria Primadonna, ketua KGC.

Inisiasi program ini berasal dari dua keresahan KGC terhadap pelatihan guru. Pertama, guru sering mengikuti pelatihan tapi tidak berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. Seringkali karena keikutsertaan mereka pada pelatihan hanya bertujuan pemenuhan syarat administratif bukan kebutuhan belajar yang tepat.

Kedua, sekolah maupun pemerintah daerah memiliki anggaran yang terbatas. Oleh karena itu, demi penggunaan dana yang tepat guna, sekolah dan pemerintah perlu acuan data yang kredibel sebagai dasar pengadaan program.

“Untuk menjawab keresahan itu, maka hasil AKGB memiliki empat prinsip, yaitu diferensiasi rekomendasi yang disusun sesuai level kompetensi, rekomendasi belajar sebagai kesempatan dan dukungan untuk guru, fokus pada dampak bukan sekedar masukan, dan sistemik. Sistemik maksudnya rekomendasi efektif apabila dilakukan secara simultan bukan hanya level individu,” terang Pima, sapaan akrab Marsaria.

Johanes Prasetyo, sekretaris pelaksana Yayasan Kristen Aletheia Indonesia (Sekolah Kristen Aletheia), mengatakan, sekolahnya sudah mendapat umpan balik dari hasil AKGB. Hasil asesmen tersebut sedang proses penindaklanjutan bersama tim pimpinan sekolah.

“Bagi kepala sekolah, AKGB dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam coaching dan mentoring. Bagi guru, AKGB dapat menjadi refleksi untuk mengembangkan kapasitas diri sebagai guru,” tutur Joe, panggilan Johanes.

Peningkatan kapasitas guru yang berkelanjutan berasal dari program pengembangan yang tepat. Joe berharap, kedepannya kualitas pembelajaran di sekolahnya dapat meningkat sebagai dampak peningkatan kualitas guru. 

“Tujuan Sekolah Kristen Aletheia adalah mengembangkan SDM melalui pendidikan. Kami sadar, kami harus menyediakan akses pendidikan berkualitas. Pendidikan yang berkualitas membutuhkan guru yang berkompeten, berkualifikasi,” tutup Joe.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *