Kelas kolaborasi dengan kode KOL402 menyuguhkan tema “Guru Desainer Pembelajaran” yang diselenggarakan pada Rabu (11/10) sore. Pia Adiprima, selaku Teacher Development Specialist karier.mu, menjadi narasumber sesi ini. Dia membahas mengenai profil guru abad ke-21.
Kelas kolaborasi menjadi salah satu kelas yang dihadirkan dalam pekan Temu Pendidik Nusantara (TPN) X. Kelas kolaborasi merupakan kelas inisiasi ajakan kolaborasi dari perusahaan, lembaga donor, konsorsium, maupun organisasi terkait dengan program ataupun projek yang diberikan untuk guru, murid, kepala sekolah, pengawas, maupun sekolah.
Di Awal sesi, Pia menunjukkan dua gambar suasana ruang kelas dan meminta peserta untuk mencari perbedaannya. Dua gambar tersebut yakni ruang kelas era 80-an dan ruang kelas abad-20. Ternyata, tidak banyak perbedaan.
“Empat dekade berlalu, namun pembelajaran di ruang kelas memberikan gambaran yang sama. Pendidikan seharusnya bertransformasi menjadi lebih baik. Transformasi ini terkait dengan apa yang diajarkan dan cara mengajarnya,” ujar Pia.
Menurut Pia, pendidikan Indonesia membutuhkan guru desainer pembelajaran untuk melakukan transformasi tersebut, yaitu guru yang mampu menciptakan kondisi, situasi, dan lingkungan terbaik untuk murid berkembang.
Dia mengutip ahli pendidikan dan penulis buku, Sir Kenneth Robinson, yang mengatakan bahwa guru seperti tukang kebun dan murid seperti tanaman. Tanaman pada hakikatnya dapat tumbuh sendiri.
Namun tanaman dapat tumbuh dengan baik jika lingkungan memberi dukungan serta stimulasi yang tepat. Sama seperti yang murid butuhkan.
3 Profil Guru Abad ke-21
Pada kesempatan tersebut, Pia juga memberikan bagaimana profil seorang guru desainer pembelajaran. Menurutnya, seorang guru desainer pembelajaran perlu memiliki sifat reflektif, sehingga dapat terus berusaha memberikan pembelajaran yang bermakna bagi muridnya.
“Selain itu, guru juga perlu memiliki sifat mandiri. Guru selalu mencari kesempatan untuk merancang pembelajaran daripada mengkhawatirkan halangan,” jelasnya.
“Profil yang ketiga, guru juga harus memiliki sifat kreatif. Ia tidak takut gagal untuk menciptakan perkembangan dalam pendidikan,” sambung Pia.
Demi mendukung calon guru dan guru untuk memiliki ketiga profil tersebut, Pia menjelaskan, Karier.Mu berkolaborasi dengan Kampus Guru Cikal meluncurkan program Teacher Talent.
Alumni program Teacher Talent akan memiliki profil guru merdeka belajar, termasuk kemampuan sebagai guru abad ke-21. Selain itu, mereka juga akan mendapat jaminan untuk mengajar di sekolah mitra, diantaranya Sekolah Cikal, Sekolah Murid Merdeka, Sekolah Tumbuh, Sekolah Quantum Inti Indonesia, dan masih banyak lainnya.
Teacher Talent membuka kesempatan lebar bagi satuan pendidikan yang ingin bergabung menjadi mitra. Keuntungan bagi mitra sekolah, yakni kemudahan mendapat guru yang berkualitas.
“Teacher Talent menjadi solusi bagi sekolah yang selama ini kesulitan mencari guru dengan kualitas dan kriteria tertentu,” tutup Pia.
Penulis: Fitriyanti Purwo
Editor: Yosinta Maharani Here