Kampus Pemimpin Merdeka (KPM) berkolaborasi dengan Peace Corps (badan independen pemerintah Amerika Serikat yang mengirimkan relawan untuk bertugas di berbagai negara), menggelar Festival Kurikulum Merdeka (FKM) di Hotel Yello Surabaya pada Senin (26/08).
Kegiatan ini merupakan perayaan belajar bagi 22 guru bahasa Inggris dan relawan Peace Corps yang selama dua bulan ini mendapat pendampingan dari KPM. Secara daring, guru asal Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur itu mendapat pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka.
“FKM ini bertujuan merayakan proses belajar peserta, merayakannya dengan berbagi praktik baik mengajar mereka. Jadi apa yang mereka pelajari bersama kami dan sudah mereka coba terapkan bisa juga menjadi inspirasi untuk guru-guru lain di luar sana,” terang Rizqy Rahmat Hani, ketua KPM.
Meskipun diadakan secara luring di Surabaya, peserta FKM berasal dari berbagai daerah. Pasalnya, KPM dan Peace Corps menyediakan live streaming yang pesertanya stabil di angka 250.
“Terima kasih untuk Peace Corps yang mau terlibat untuk peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Senang sekali mendengar praktik baik dari guru dan relawan pada hari ini. Pembelajaran bahasa Inggris yang tidak hanya menyenangkan tapi juga bermakna,” kata Rizqy
Baca juga: Asesmen Kompetensi Guru Belajar: Guru Butuh Pelatihan yang Tepat
Ananda Roman, Program Manager Peace Corps Indonesia menjelaskan, projeknya ini ingin mendukung prioritas pendidikan pemerintah Indonesia saat ini. Oleh karenanya, para guru diberi pendampingan untuk menerapkan student center dan P5, yang terdapat pada Kurikulum Merdeka.
“Kami berharap program ini dapat berdampak untuk guru dan murid sampai di daerah terpencil,” tuturnya.
“Terkadang guru kesulitan menerjemahkan konsep yang ada di Kurikulum Merdeka, praktisnya yang kontekstual seperti apa, yang cocok untuk murid-muridnya, oleh karena itu program ini ada,” lanjutnya.
Total terdapat sebelas praktik baik yang dibagikan, ada yang bercerita pengalamannya mengajar dengan permainan, media pembelajaran, hingga bermacam-macam teknologi di internet.
Salah satunya praktik baik dari Sefti guru MTs di Kediri bersama relawan Peace Corps bersama Sarah, yang membagikan media pembelajaran kartu bernama The Rising Cards.
Baca juga: Festival Siap Kurikulum Merdeka: Projek Profil yang Tepat
The Rising Cards merupakan kartu yang dapat membantu murid memeriksa kemajuan belajar dirinya sendiri. Setiap pertemuan, murid mendapat pertanyaan dan yang berhasil menjawab akan mendapat bintang untuk ditempel pada kartunya.
Murid yang sudah dapat sepuluh bintang tidak bisa menjawab lagi melainkan memberi pertanyaan ke teman lainnya. Cara ini diharapkan menimbulkan perasaan ingin membantu antar murid. (YMH)
Pingback: Festival Pesantren Merdeka: Praktik Asesmen Berbasis Kinerja - Yayasan Guru Belajar
Pingback: 6000 Guru Ikut Onboarding WIT 2024: Guru Tidak Bisa Berhenti Belajar - Yayasan Guru Belajar