Kontribusi Yayasan Guru Belajar untuk Platform Merdeka Mengajar

Yayasan Guru Belajar (YGB) memenuhi undangan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek untuk hadir di sesi Gelar Wicara dalam Pekan Raya Belajar dan Berkarya. YGB hadir sebagai mitra pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kegiatan diselenggarakan pada Jumat (17/11).

YGB yang kehadirannya diwakilkan Andreas Afrindo, memberi umpan balik terhadap aktivasi Platform Merdeka Mengajar (PMM). Menurutnya, kolaborasi mitra pembangunan dan pendidik melalui PMM merupakan kolaborasi yang bermakna.

“Mitra terlibat intens di lapangan dengan pendidik, sehingga bersama Platform Merdeka Mengajar dapat menyediakan kebutuhan yang sesuai. Sesuai kebutuhan guru, kebutuhan murid, dan perkembangan pendidikan,” jelas Andreas, partnership officer YGB.

“Kolaborasi ini dapat menghasilkan pengembangan bersama sumber daya pendidikan, seperti materi pelajaran, modul, atau teknik pengajaran inovatif. Sharing praktik baik pendidik melalui PMM dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil belajar,” lanjutnya.

Meskipun sudah apik secara fitur, Andreas berharap, pelibatan mitra pembangunan melalui PMM meningkat. Dia mengatakan, mitra dapat terlibat dengan menyelenggarakan pelatihan reguler dan program pengembangan profesional untuk guru. 

Melalui program tersebut, guru memiliki ruang konsultasi untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi di sekolah.

Yayasan Guru Belajar Memberikan Penyegaran untuk Pembekalan Kompetensi Guru

Dihubungi terpisah, Bukik Setiawan selaku ketua YGB, menuturkan, YGB berkomitmen untuk mendampingi pendidik agar terlepas dari jerat miskonsepsi belajar agar bisa menerapkan merdeka belajar.

Saat ini, YGB telah mendampingi 50 dinas pendidikan/Kemenag daerah. Selain itu 2219 satuan pendidikan, 703.500 guru, serta memberdayakan 1000 lebih pendidik untuk berbagi praktik baik.

“YGB sudah memberikan penyegaran dan pembekalan pada sejumlah komponen proses belajar sesuai arah perubahan Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.

“Seperti persiapan alur belajar, persiapan berjejaring dengan pemerintah daerah untuk mengaktivasi kolaborasi IKM, persiapan pelatih, serta persiapan dukungan untuk memastikan keberlanjutan pendampingan guru dan satuan pendidikan melakukan IKM,” lanjut Bukik.

YGB melalui satu dari tiga unitnya, yakni Kampus Pemimpin Merdeka, menggelar program pendampingan Siap Kurikulum Merdeka. Program tersebut mendampingi sekolah untuk melakukan simulasi menganalisis karakteristik sekolah, simulasi membuat kerangka Kurikulum Operasional Sekolah (KOS), menyusun tujuan pembelajaran (CP, TP, dan ATP), serta memahami pengembangan Proyek Penguatan Profil Pancasila (P5).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *