Cerita Guru Belajar

program siap kurikulum merdeka

Adaro: Siap Kurikulum Merdeka di Murung Raya

Kelas kolaborasi pekan Temu Pendidik Nusantara X menghadirkan Purwati, Community Development Staff PT Maruwai Coal (Adaro). Melalui kelas berjudul “Menumbuhkan Guru Penggerak Perubahan di Murung Raya”, Purwati menceritakan dukungan Adaro  terhadap guru. Salah satunya melalui program Siap Kurikulum Merdeka. Dukung Guru Penggerak untuk Belajar Di tahun 2023, Adaro menjalankan 5 program untuk bidang pendidikan dari tingkat TK sampai perguruan tinggi, yaitu Adaro PAUD berkarakter, Adaro Guru Berkualitas, Adaro Bangun Ilmu, Indonesia Bright Future Leaders (IBFL), dan Adaro Vokasi Mandiri. Selain itu, Adaro bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Murung Raya dan Kampus Pemimpin Merdeka menjalin kerja sama dalam menyukseskan program Siap Kurikulum Merdeka. Program ini memberikan kesempatan bagi guru-guru di Murung Raya untuk mempelajari lebih dalam mengenai Kurikulum Merdeka dan implementasinya. “Perubahan Kurikulum di Indonesia, yakni dari Kurikulum 2013 menuju Kurikulum Merdeka memerlukan penyesuaian. Yang membutuhkan adaptasi tidak hanya murid, tetapi juga guru,” jelas Purwati. “Peningkatan kapasitas guru dilakukan melalui implementasi kurikulum sekolah dimulai dari asesmen sekolah pada tahun 2022. Awal 2023 diadakan pelatihan dan simulasi Guru Penggerak dengan peserta guru dari 16 desa binaan untuk pendampingan siap kurikulum,” sambungnya. Berbagai program bidang pendidikan tersebut sejalan dengan pilar Adaro Nyalakan Ilmu. Program tersebut terinspirasi dari filsafat pendidikan Suku Dayak yaitu Pintar Tuntang Harati yang artinya Pintar, Cerdas, Berbudi, dan Sigap/Cepat Tanggap (Berkarakter). Selain sesuai dengan pilar Adaro, program tersebut juga sesuai dengan tantangan yang Murung Raya hadapi di bidang pendidikan. Siap Kurikulum Merdeka Bantu Atasi Kesulitan IKM Kelas ini juga menghadirkan salah satu guru yang berkesempatan mengikuti program Siap Kurikulum Merdeka, yaitu Yulia Pitri. Dia merupakan guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Murung.  “Mengikuti pelatihan adalah hal yang luar biasa bagi saya, dari hal yang tidak saya ketahui menjadi banyak yang saya tahu,” kata Yulia. Baginya, seseorang perlu bersahabat dengan perubahan. Segala kebingungannya terhadap Kurikulum Merdeka terjawab saat ia berkesempatan mengikuti program Siap Kurikulum Merdeka. Pelajaran berharga yang dia dapatkan dari Kurikulum Merdeka adalah bagaimana memanusiakan hubungan dengan murid karena guru perlu mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan murid, bagaimana cara mereka belajar, dan sejauh mana kemampuan mereka. Pemahaman yang baik tersebut dapat menjadi cahaya sekaligus penuntun bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang bermakna dan berpihak pada murid. Di akhir, ia juga tidak lupa memberikan refleksi dirinya, “Bergerak untuk berubah, mulai dari dirimu sendiri, lingkup terkecil, bersahabatlah dengan perubahan, yakinlah semua menjadi mudah.”   Penulis: Monica Rini Widiastuti Editor: Yosinta Maharani Here   

Adaro: Siap Kurikulum Merdeka di Murung Raya Read More »

Buku bacaan berkualitas untuk anak

ProVisi: 3 Ciri Buku Bacaan Anak Berkualitas

Isu mengenai literasi begitu menarik untuk diperbincangkan. Akses buku yang tidak merata, jarak perpustakaan yang jauh dan berada di pusat kota, hingga rendahnya kecocokan buku dengan kebutuhan pembaca menjadi beberapa penyebab rendahnya tingkat gemar membaca di daerah-daerah terpencil. “Permasalahan yang ada saat ini, asesmen 2021 menunjukkan Indonesia masih mengalami darurat literasi. 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi,” tutur Chatarina Trihastuti, Direktur ProVisi pada kelas kolaborasi TPN X pada Rabu  (11/10) lalu. Literasi merupakan salah satu pilar utama ProVisi. Bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan, ProVisi hadir sebagai kolaborator Kemendikbudristek untuk membekali keahlian teknis dan rekomendasi dalam meningkatkan kualitas dan akses buku guna menumbuhkan kebiasaan membaca di kalangan anak-anak di Indonesia. Kontribusi ProVisi dalam 3 pilar program, yakni:     Seleksi dan Penjenjangan Buku     Pencetakan dan Pendistribusian Buku     Pelatihan Pada kelas bertajuk Buku Bacaan Bermutu untuk Anak-Anak Indonesia ini, Rina, sapaan akrab Chatarina, berbagi informasi mengenai buku bacaan berkualitas, rekomendasi untuk mengakses buku, hingga informasi pelatihan bagi guru, orang tua, maupun berbagai pihak yang tertarik dengan isu literasi. Dia menyampaikan pentingnya peran buku berkualitas yang dapat mempengaruhi sistem perbukuan. Ia menyatakan bahwa buku dapat menumbuhkan minat baca pada anak. “Tidak ada anak-anak yang tidak suka membaca buku, yang terjadi adalah anak-anak yang belum menemukan buku bacaan yang tepat,” ungkapnya. Ciri Buku Bacaan Anak Berkualitas Beberapa ciri buku berkualitas disampaikan Rina berdasarkan hasil focus group discussion bersama anak jenjang PAUD dan SD.     Buku yang anak-anak ingin baca Buku yang benar-benar ingin dibaca anak dan bukan yang diinginkan oleh orang dewasa adalah buku yang berkualitas. Anak-anak umumnya memilih buku karena warnanya yang menarik, ilustrasi atau karakter dalam buku, maupun cerita yang dekat dengan pengalaman anak.     Tidak terbatas pada genre tertentu Buku yang berkualitas terdiri dari berbagai macam genre, dapat memfasilitasi kebutuhan anak, serta memenuhi berbagai peran sebagai jendela, pintu geser, dan cermin. “Peran penting buku diperkuat dengan pendapat dari Rudine Sims Bishop, yaitu buku sebagai jendela yaitu anak melihat pengalaman baru, pintu geser maksudnya anak dapat mengeksplorasi dunia baru, dan cermin yaitu anak dapat merefleksikan pengalaman hidupnya,” terang Rina.        Sesuai jenjang baca Buku yang berkualitas tersedia bagi semua jenjang baca. Penyediaan buku berjenjang sangat penting, karena kebutuhan dan kemampuan setiap anak yang beragam. “Anak memiliki kemampuan membaca berbeda meskipun berada di jenjang kelas yang sama,” ujar Rina.   Guru: Punya Peran Penting untuk Buku Bacaan Anak Berkualitas Selain kesadaran mengenai peran penting buku berkualitas, pelatihan bagi guru juga sangat penting dan perlu penyorotan. Rina menyampaikan hasil riset mengenai dampak pelatihan yang disertai dengan buku bacaan yang berkualitas. “Pelatihan dengan disertai buku bacaan menaikkan nilai literasi siswa sebanyak 8% pada kemampuan membaca dan 9% pada kemampuan mendengar,” ungkap Rina. Saat ini terdapat banyak platform yang menyediakan akses buku-buku berkualitas seperti SIBI, Budi, Pibo, Literacy Cloud, Let’s Read, Buku Aku, dan Sekolah Enuma. “Sediakan buku bacaan bermutu untuk anak maka akan menumbuhkan ekosistem perbukuan, minat baca tumbuh, kemampuan literasi tumbuh beriringan. Mari kita sebarkan kegembiraan membaca di mana saja dan kapan saja,” tutup Rina. Penulis: Monica Rini Widiastuti Editor: Yosinta Maharani Here    

ProVisi: 3 Ciri Buku Bacaan Anak Berkualitas Read More »

Wardah Inspiring Teacher

Berdampak pada Anak Indonesia dengan Menghargai Guru

PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp) mengisi satu dari sembilan kelas kolaborasi pada rangkaian pekan Temu Pendidik Nusantara X (TPN X) pada Rabu (11/10). Sesuai namanya, kelas kolaborasi mempertemukan perusahaan atau lembaga donor dengan pendidik agar bisa terjalin kolaborasi pendidikan antara mereka. Hadir dengan topik kelas “Creating Sustainable Goodness for The Greater Good”, Nelsa Dwi Wahyuni, Senior CSR Officer ParagonCorp, menjelaskan, perusahaannya itu fokus pada empat pilar CSR, yakni pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, dan lingkungan.  “Porsi yang paling besar adalah pendidikan karena pendidikan adalah kunci dari segala aspek kehidupan kita. Oleh karena itu kami menggelar Wardah Inspiring Teacher sejak 2017,” ungkap Nelsa. Wardah Inspiring Teacher (WIT) merupakan program pelatihan untuk guru sebagai bentuk apresiasi dari ParagonCorp. Selama pelatihan, guru akan didampingi oleh pelatih dan alumni WIT dari tahun sebelumnya. Hingga saat ini sudah ada 10.000 lebih alumni WIT yang masih terus aktif berbagi praktik baik dalam berbagai kesempatan termasuk di TPN. “Kami juga mengajak masyarakat luas untuk merekomendasikan guru inspiratif di sekitarnya untuk mengikuti program ini,” kata Nelsa. Tahun ini, pendaftar WIT 2023 mencapai 10.000 guru. Dengan tingginya antusiasme pendidik untuk belajar, ParagonCorp berkomitmen untuk terus memberikan sumbangsih untuk pendidikan Indonesia. “Untuk Bapak/Ibu guru silakan mendaftar berbagai program kolaborasi kami, silakan, bisa jadi peserta berbagai program kami atau jika sudah ada program sendiri dan ingin mengajukan sponsorship, kami juga sangat terbuka,” ucap Nelsa. Alumnus Wardah Inspiring Teahcer: Karier Protean Melesat Anggi Rizka Pustika, salah seorang alumnus WIT 2019, hadir di sesi kelas ini. Dia mengatakan, dampak pelatihan WIT berbeda dengan pelatihan guru lainnya. Pada tahun 2019, dia menjalani pelatihan selama hampir setahun sehingga pelatihan yang diterima sangat mendalam. Hal tersebut membuka banyak kesempatan baru bagi pengembangan kariernya sebagai seorang guru. “Dari situ jadi membuka hal baru untuk saya. Berdampak untuk murid maupun teman guru yang lain. Saya jadi diundang jadi pelatih ke berbagai forum untuk menceritakan bagaimana membuat media pembelajaran tersebut,” terang Anggi. Selain itu, setelah menjadi alumnus, dia bisa menjadi pendamping bahkan pelatih untuk WIT angkatan setelahnya. “Karena setelah jadi alumni, saya dapat kesempatan untuk terus belajar dengan menjadi teman belajar, guru pelatih di WIT angkatan selanjutnya,” tutup Anggi. Simak Festival Pemeran Karya Projek Profil Wardah Inspiring Teacher di Palembang, Bogor, Batu, dan Makassar. Penulis: Sarmina dan Yosinta Maharani Here Editor: Yosinta Maharani Here

Berdampak pada Anak Indonesia dengan Menghargai Guru Read More »

guru influencer, guru berkarier, tambah pemasukan guru

Kelas Karier: Jadi Guru Influencer Merdeka Belajar

Pada pekan Temu Pendidik Nusantara X, ada empat guru influencer yang berbagi praktik baiknya di kelas karier, yakni Daniel Leonard Sinaga, Lina Wijayanti, Rienda Noor Asysfa, dan Devy M. Ystykomah. Melalui kelas yang digelar pada Minggu (8/10) ini, diharapkan semakin banyak pendidik yang berminat memberikan dampak yang lebih luas bagi dunia pendidikan melalui media sosial. Kelas ini juga memberikan wawasan baru bahwa karier pendidik tidak terbatas menjadi kepala sekolah atau pengawas, melainkan ada banyak jalur. Gabung Komunitas untuk Belajar Bareng Daniel Leonard Sinaga, seorang guru fisika di SMAS Katolik St. Ignatius yang saat ini memiliki belasan ribu pengikut di Instagram menceritakan, sebelumnya dia sering mengalami ketinggalan dan miskonsepsi informasi. Hal ini menjadi keresahan tersendiri baginya dan mendorongnya untuk membuat konten yang dapat membantu “Awal membuat konten banyak tantangan yang saya hadapi, antara lain masalah konsistensi dalam membuat konten, karena kesibukan mengajar juga. Selain itu juga saya merasa sendirian dan merasa peminta konten saya tidak banyak,” ungkap Daniel. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Daniel bergabung dengan Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN). Melalui komunitas Daniel mengatakan, dia tidak merasa sendirian lagi dan dapat melakukan kolaborasi. Selain itu, Daniel juga mengikuti kelas belajar untuk meningkatkan kualitas kontennya. Saat ini melalui konten-kontennya, Daniel menyebarluaskan penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Dia menjadi salah satu Kreator Teman Penggerak PMM.  Sepakat dengan Daniel, Lina Wijayanti, dalam pembukaannya menyampaikan, guru perlu  untuk menyebarluaskan praktik baik pengajarannya di kelas. Dengan demikian, banyak dampak baik yang dapat diambil oleh guru lainnya dari praktik baik tersebut. Lina menyebutnya sebagai proklamasi pembelajaran. “Murid akan terlayani dengan maksimal. Bagi orang tua, konten tersebuu juga sebagai laporan pembelajaran berupa dokumentasi. Selain itu, pembuatan konten pembelajaran di media juga dapat memotivasi rekan guru lainnya, dan bagi guru juga konten pembelajaran di media sosial dapat menjadi inspirasi di kelas, sehingga hal ini dapat memberikan efek domino dari berbagi praktik baik,” jelas deputi pendidikan Yayasan Al Khairiyah Surabaya itu. Bahkan konten pembelajaran di media sosial, lanjut Lina, dapat mengedukasi masyarakat, terutama hal-hal yang terkait dengan pembelajaran. Misalkan bagaimana cara mengajarkan matematika sesuai dengan jenjang anak. “Hal yang bisa kita lakukan sebagai guru untuk memulai membuat konten yang menggerakkan perubahan adalah mengubah mindset, menyiapkan peralatan, dan melakukannya dengan konsisten dari hari,” ujar guru influencer yang hampir mencapai 100.000 pengikut itu. Tips Jadi Guru Influencer Selanjutnya, pembicara ketiga, Rienda Noor Asysfa, kepala Madrasah Ummul Mukminin Aisyiyah Sulsel dan juga anggota KGBN Makassar. Rienda memaparkan beberapa manfaat membuat video pembelajaran antara lain: materi ringkas, interaktif, audiovisual yang menarik, dan juga dapat jadi arsip materi.  Ia juga membagikan tips langkah-langkah membuat video pembelajaran yang menarik. Pertama, mempersiapkan materi dengan detail dan lengkap. Setelah materi siap, guru juga perlu mempersiapkan alat untuk membuat video pembelajaran. Agar video lebih menarik, menurut Rienda, guru juga dapat menggunakan aplikasi untuk membuat video.  Pemateri terakhir tak kalah menarik, yakni guru SMPN 1 Kunjang dan juga wakil ketua umum KGBN, Devy M. Ystykomah. Menurut Devy, pertemuan dengan murid atau guru di sekolah menghasilkan pengalaman yang dapat menjadi konten. Selain itu konten di media sosial juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjawab berbagai miskonsepsi dan juga menyebarluaskan praktik baik. Penulis: Fitriyanti Purwo Editor: Yosinta Maharani Here

Kelas Karier: Jadi Guru Influencer Merdeka Belajar Read More »