Darurat Iklim, Ini 3 Cara Menumbuhkan Green Behaviour di Sekolah

Ide projek profil di sekolah

Cerita Guru Belajar berkolaborasi dengan PT Nutrifood Indonesia menggelar webinar “Menumbuhkan Green Behaviour di Sekolah”. Webinar yang digelar pada Senin (9/10) ini masuk dalam rangkaian belajar di Pekan Temu Pendidik Nusantara X.

Pada kesempatan ini, Arninta Puspitasari, public relations and sustainability manager Nutrifood menjelaskan mengapa green behaviour perlu ditumbuhkan di sekolah dan hal apa yang bisa diinisiasi oleh guru.

Dia mengatakan, green behaviour atau perilaku yang peduli pada lingkungan perlu waktu untuk bisa melekat pada seseorang. Hal itu pun juga terjadi padanya.

“Setelah lima tahun setelah saya bergabung di tim sustainability di Nutrifood, ikut dalam tim pengolahan sampahnya, baru saya tergerak untuk ikut menerapkannya di rumah,” ungkap Arninta.

Terintegrasi dalam Proses Belajar

Guru memiliki peran penting untuk menumbuhkan green behaviour pada murid. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai peduli lingkungan pada proses belajar.

“Cara ini yang paling efektif. Bisa kita mulai dengan aktif berdiskusi, refleksi bersama murid terhadap kasus yang terjadi di sekitar seperti asap, banjir, tanah longsor. Lalu juga bisa diimplementasikan melalui projek profil,” terang Arninta.

Untuk diketahui, projek profil merupakan pembelajaran korikuler di Kurikulum Merdeka untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada murid. Melalui projek profil, murid diharapkan bisa peka terhadap masalah di sekitarnya dan menjadi bagian dari solusinya.

Penerapan projek profil tidak hanya bisa selesai dalam satu atau dua jam pelajaran, melainkan satu tema untuk satu semester. Oleh karena itu, guru dan murid memiliki waktu yang cukup untuk berdiskusi dan refleksi bersama.

Mengaktivasi Personil Sekolah

Di Nutrifood, ada program green champion, yang mana staf dengan kesadaran lebih terhadap green behaviour dikumpulkan dan diajak menjadi contoh bagi staf lain. Cara ini bisa diimplementasikan juga di sekolah.

“Misalnya dibuat jadi green committee, isinya bisa guru, staf sekolah, dan murid yang memiliki inisiasi terhadap hidup yang menjaga dan peduli lingkungan. Atau ada orangtua murid yang tergabung dalam komunitas waste management misalnya, bisa diajak untuk mengisi sesi di sekolah,” kata Arninta.

Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan

Komitmen top management sekolah juga menjadi hal penting untuk meningkatkan green behaviour di sekolah. Sekolah bisa berkolaborasi dengan komunitas sekitar yang memiliki perhatian pada lingkungan.

“Sekarang sudah banyak banget komunitas hijau. Siapa tahu ada yang di dekat sekolah Bapak/Ibu. Misalnya bank sampah, siapa tahu bisa bantu untuk menampung sampah di sekolah yang sudah kita pilah,” jelas Arninta.

Saat ini pun Nutrifood memiliki program Nutrihub yang terdiri dari berbagai komunitas peduli lingkungan di berbagai kota. Apabila sekolah ingin berkolaborasi atau mencari komunitas hijau terdekat dapat menghubungi Nutrihub di kotanya.

Penulis: Yosinta Maharani Here

1 komentar untuk “Darurat Iklim, Ini 3 Cara Menumbuhkan Green Behaviour di Sekolah”

  1. Pingback: Webinar Projek Profil Kampus Guru Cikal: Panduan Sukses P5 - Yayasan Guru Belajar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *