50 Guru Bagikan Inspirasi Media Ajar Literasi Finansial di FESTIFIN

media-ajar-literasi-finansial
Salah satu narasumber FESTIFIN membagikan media ajar berupa komik yang bantu guru memahami cara mengatur keuangan

SMBC Indonesia bersama Guru Belajar Foundation (GBF) sukses menggelar Festival Media Literasi Finansial dan Karier Protean (FESTIFIN) pada Kamis (28/10) dan Jumat (29/10) secara daring. Lebih dari 1500 peserta aktif mengikuti FESTIFIN melalui Zoom dan siaran YouTube.

FESTIFIN adalah perayaan belajar peserta program Guru Kreatif Cerdas Finansial (GKCF) yang bertujuan mendukung pemberdayaan guru melalui peningkatan kompetensi literasi finansial dan pengembangan karier.

Sebanyak 50 narasumber di festival ini merupakan bagian dari 187 penggerak literasi finansial yang lulus dari program GKCF. Mereka berbagi praktik baik melalui media edukasi yang telah mereka rancang.

Rizqy Rahmat Hani, ketua Kampus Pemimpin Merdeka, unit pelaksana dari GBF, mengatakan, FESTIFIN merupakan langkah strategis agar dampak peningkatan literasi finansial peserta bisa meluas ke banyak guru dan murid.

“FESTIFIN jadi wadah untuk guru saling memberdayakan, kemarin sudah dapat ilmu, sekarang membagikan ilmunya ke guru lain yang belum dapat kesempatan. Harapannya semua guru berdaya terhadap kondisi keuangannya, sehingga berdampak juga ketika mereka mengajar,”

Guru yang melek literasi finansial berpotensi lebih besar untuk mengintegrasikan literasi finansial dalam proses belajar mengajar, mewujudkan pembelajaran yang kontekstual dengan membantu membekali murid dengan permasalahan nyata di sekitar mereka, termasuk pemahaman tentang pengelolaan finansial yang baik.

Baca juga: Pelatihan Media Ajar: 3 Hal yang Penting Saat Merancang Prototipe

“Guru berdaya tidak hanya mampu mengelola uang yang didapat dari gaji bulanan tapi bagaimana menambah pemasukan lewat karier protean,” tambah Rizqy.

GBF menyiapkan sesi khusus mengenai pengembangan karier protean di FESTIFIN. Guru sebenarnya memiliki peluang yang luas untuk mengembangkan karier protean, seperti menjadi guru konten kreator, guru pelatih, guru pembuat media ajar, dan lainnya.

Selain menambah pemasukan, karier protean meningkatkan kepuasan kerja, mendorong pengembangan diri, serta memberikan fleksibilitas bagi guru untuk berkontribusi lebih sesuai minat mereka tapi masih sejalan dengan kehidupan belajar dan mengajar di kelas.

Guru Buat Media Ajar Seru untuk Sesama Guru

Tamsiruddin, guru UPTD SMP Negeri 1 Parepare, narasumber FESTIFIN, mengungkapkan, kemampuan literasi finansial guru membutuhkan perhatian. “Penghasilan guru itu seringnya 5,0, artinya masih tanggal lima atau awal bulan tapi saldo sudah 0 koma,” katanya.

Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengelolaan yang bijak sehingga masih terjebak cicilan non produktif. Parahnya, tidak sedikit guru yang berakhir terjerat hutang pinjaman online (pinjol) ilegal.

Merespon situasi tersebut, Tamsiruddin berinisiatif membuat media edukasi Kartu CUAN. Dipresentasikan saat FESTIFIN, Kartu CUAN merupakan kalkulator sederhana untuk membantu guru mengelola pendapatan mereka agar lebih efisien.

Baca juga: Membuat Media Ajar Bermakna Bisa Gunakan Artificial Intelligence

“Kartu ini bisa digunakan oleh yang gajinya di atas 5 juta maupun di bawah 5 juta. Semoga kita semua bisa konsisten dan istiqomah mengelola keuangan agar bisa terhindar dari impulsive buying dan hutang non produktif. Bisa menabung bahkan investasi,” paparnya.

Ada beragam media menarik lainnya, salah satunya buku dikemas menyerupai learning management system (LMS) sehingga lebih interaktif. Buku ini menuntun pembacanya untuk memahami konsep keuangan dari dasar, lengkap dengan permainan mengatur keuangan, hingga asesmen.