Rumah Belajar Sumba

Save The Children dan Yayasan Guru Belajar Persiapkan Rumah Belajar Sumba

Yayasan Guru Belajar (YGB) mendukung Save The Children (STC) menyiapkan terobosan perubahan pendidikan di Sumba Barat, yakni Rumah Belajar Sumba (RBS). RBS merupakan ruang belajar untuk meningkatkan kompetensi pendidik di wilayah itu. Rencananya akan resmi diluncurkan pada kuartal ketiga tahun ini. YGB memberikan dukungan berupa strategi agar RBS dapat memberikan dampak berkelanjutan. Strategi tersebut dilakukan melalui tiga pilar, yakni kurikulum, komunitas, dan komunikasi. “Kami yakin, perubahan pendidikan yang berkelanjutan dapat terjadi apabila kita memegang tiga kunci penting yaitu kurikulum yang memberdayakan komunitas guru, pemimpin, dan pengawas; jaringan komunitas yang beragam dan berdaya, serta komunikasi yang memfasilitasi tersebarnya praktik baik pendidik yang sudah merdeka belajar,” jelas Bukik Setiawan, ketua YGB. YGB akan menyediakan tim yang mendampingi dan memandu STC menyusun teori perubahan, penentuan peran, hingga penyusunan kurikulum pengembangan pendidik. Termasuk guru, penggerak, dan komunitas untuk RBS. “Melalui dampingan dari kami, STC akan memiliki kerangka kerja yang terintegrasi antara perubahan pada level individu, level, komunitas, dan level daerah. Setiap intervensi bisa dilacak dampaknya pada ketiga level tersebut. Dengan demikian, STC bisa berperan strategis dalam menggerakkan perubahan pendidikan di Sumba Barat,” kata Bukik. Agustinus Mau Tukan, Innovation and Child Rights Specialist STC, mengungkapkan, inisiatif RBS berangkat dari realita banyaknya pendidik di Sumba Barat belum memiliki kualifikasi mengajar yang cukup. Ditunjukkan dari rendahnya skor rata-rata Ujian Kompetensi Guru (UKG) kabupaten tersebut dibanding daerah lainnya. “Kami juga sudah melakukan riset secara langsung, membuka obrolan dengan para guru di Sumba Barat. Banyak yang merasa mekanisme dan ruang untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah sangat terbatas,” jelasnya. Agustinus berharap, projek kolaborasi ini berdampak pada perubahan nyata di Sumba Barat. Murid jadi memiliki kecakapan literasi yang dapat menunjang kebutuhan hidupnya di masa kini dan masa depan. Dia juga berharap, YGB sebagai mitra dapat memberikan dukungan strategis maupun teknis. Utamanya dalam pengembangan teori perubahan. Teori perubahan merupakan landasan yang akan digunakan YGB dan STC untuk mengembangkan guru, penggerak, dan komunitas belajar di Sumba Barat. “YGB memiliki keahlian, pengalaman, dan pergerakan di bidang pengembangan kurikulum dan modul untuk peningkatan kapasitas guru dan komunitas guru baik melalui platform online maupun offline. Pengalaman dan set of skills seperti ini dibutuhkan untuk pengembangan inisiatif kami yang berikhtiar untuk menyediakan wadah pengembangan kompetensi guru,” tutup Agustinus.

Save The Children dan Yayasan Guru Belajar Persiapkan Rumah Belajar Sumba Read More »